KAJIAN LITERATUR TENTANG KREATIVITAS BELAJAR SISWA SMA TRENSAINS MUHAMMADIYAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER

 

KAJIAN LITERATUR TENTANG KREATIVITAS BELAJAR  SISWA SMA TRENSAINS MUHAMMADIYAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER

 

       21 November, 2022

Achyar Mukminin

SMA Trensains Muhammadiyah Sragen

Achyar.mukminin@trensains.sch.id

 

 

 

Abstract

 

This study aims to determine and described the learning creativity of senior high school students using the number head together learning model. This research method is a literature review research method. The stages of this literature review are data collection, data reduction, data display, discussion, and conclusions. The results showed that from 17 articles published from 2010-2020 about the number head together learning model and learning creativity of elementary school students, there were 2 articles that matched these variables. The number head together learning model can increase the learning creativity of elementary school students. The novelty of this research is the connection between one article and another that discusses the same topic. The impact of the results of this study is the increasing number of literature review studies to reinforce existing theories.

Keywords: Literature Review, Learning Creativity, Number Head Together

 

 

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kreativitas belajar siswa sekolah SMA dengan menggunakan model pembelajaran number head together. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kajian literatur. Tahapan kajian literatur ini adalah pengumpulan data, reduksi data, display data, pembahasan, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 17 artikel yang terbit dari tahun 2010-2020 tentang model pembelajaran number head together dan kreativitas belajar siswa sekolah dasar didapatkan 2 artikel yang sesuai dengan variabel-variabel tersebut. Model pembelajaran number head together dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa sekolah dasar. Kebaruan dari penelitian ini adalah didapatkannya keterkaitan antara artikel satu dengan artikel lainnya yang membahas topik yang sama. Dampak dari hasil penelitian ini adalah semakin banyaknya penelitian-penelitian kajian literatur guna mengokohkan kembali teori-teori yang sudah ada sebelumnya.

Kata Kunci: Kajian Literatur, Kreativitas Belajar, Number Head Together

 

        PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan sebagian integral kehidupan masyarakat di era global harus dapat memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh dan berkembangnya keterampilan intelektual, sosial, dan personal. Pendidikan harus menumbuhkan berbagai kompetensi siswa. Sekolah sebagai institusi pendidikan dan miniatur masyarakat perlu mengembangkan pembelajaran sesuai tuntutan dan kebutuhan era global1. Salah satu upaya yang dapat dikembangkan oleh sekolah adalah pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan2.

Salah satu potensi yang harus dikembangkan oleh setiap siswa adalah meningkatkan kreativitas dalam dirinya3. Dalam hal ini banyak sekali siswa yang memiliki bakat terpendam akan tetapi tidak dapat mengoptimalkan dari potensinya tersebut. Pada dasarnya kreativitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk memberi ide kreatif dalam memecahkan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan yang baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya4.

Pada kenyataannya, pembelajaran di kelas masih jauh dari yang diharapkan. Banyak faktor yang menarik dalam proses pembelajaran seperti beberapa guru dalam mengajar masih bersifat konvensional, beberapa siswa jarang bertanya kepada guru jika ada materi pembelajaran yang kurang dan belum dimengerti, guru dalam proses pembelajaran kurang memperhatikan sikap siswa, guru mempunyai perhatian yang lebih serius dalam menanggapi pertanyaan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedangkan siswa yang mempunyai kemampuan rendah pertanyaannya sering diabaikan dan guru kurang menghargai gagasan-gagasan yang disampaikan siswa5.

Kreativitas siswa di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen dapat dikatakan masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan guru-guru di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensional. Berdasarkan pengalaman peneliti dalam mengajar di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen, maka peneliti mencoba melakukan kajian literatur tentang kreativitas siswa sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran Number Head Together (NHT). Terlepas dari banyak faktor yang dijelaskan oleh beberapa artikel yang dibaca oleh peneliti, baik faktor yang ditemukan pada siswa dan faktor yang ada pada guru. Penelitian ini sangatlah penting untuk mengetahui hasil dari penerapan sebuah model pembelajaran, agar dapat memberikan pandangan yang berbeda terhadap kreativitas siswa dalam proses pembelajaran. Sesungguhnya dengan kreativitas ini, siswa akan bisa lebih jauh mengekplorasikan dirinya menjadi lebih maju kedepannya. Agar tercapainya tujuan dari peneliti ini, maka dibutuhkan sebuah metode pembelajaran yang dapat menunjang pembelajaran tersebut6.

Salah satu model pembelajaran yang dipandang memberi kontribusi dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep untuk meningkatkan kreativitas dan tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru adalah dengan menerapkan model pembelajaran NHT7.

Model pembelajaran NHT memberikan bantuan kepada siswa selama tahap awal pembelajaran, kemudian melakukan Numbering dengan membantu siswa membentuk kelompok-kelompok kecil dengan anggota menyesuaikan situasi dan kondisi siswa8. Setelah itu guru mengajukan pertanyaan dan siswa menjawab pertanyaan tersebut setelah berdiskusi dengan menyatukan kepala (Head Together) atau menyatukan pendapat mereka. Siswa mendapat kesempatan untuk memahami materi lebih mendalam dan juga saling menghormati pendapat teman yang lain9.

Model Pembelajaran NHT ini belum pernah diimplementasikan selama peneliti mengajar di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen. Hal ini dikarenakan setiap guru disana hanya menerapkan cara pembelajaran secara konvensional, sehingga dapat ditemukan permalahan diatas. Dengan demikian, peneliti melakukan suatu kajian literatur untuk mendukung temuan-temuan tersebut.


Kajian literatur merupakan jembatan bagi peneliti untuk mendapatkan landasan teoritik sebagai pedoman sumber hipotesis. Jembatan ini sebenarnya berwujud pengetahuan tentang riset-riset yang dilakukan oleh peneliti lain dalam area penelitian. Peneliti ingin mengetahui artikel-artikel terdahulu yang membahas tentang kreatifitas dan model pembelajaran NHT pada siswa sekolah dasar.

Dengan kajian literatur, peneliti dapat mengumpulkan beberapa artikel tanpa harus turun lapangan. Peneliti menganalisis artikel-artikel yang berhubungan dengan kreativitas belajar siswa dan model pembelajaran NHT pada siswa sekolah dasar dari tahun 2010 sampai tahun 2020. Kajian literatur tentang kreativitas belajar siswa sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran NHT ini diharapkan akan mendapatkan penjelasan baru tentang kedua hal tersebut, sehingga akan menghasilkan suatu tulisan yang lebih mendalam bagi tingkat sekolah dasar.

1 (Suardini, A., A., 2019)

2 (Witarsa, Fadhilaturrahmi, & Rizal, 2020)

3 (Wulandari, Sariyatun, & Wahyuni, 2018)

4 (Anggraeni, 2013)

5 (Anjani, G. & Mawardi, 2017)

6 (Budiarti, 2015)

7 (Narko, 2016)

8 (Maya, Ginting, & Tuah, 2019)

9 (Ulya, L., Aeni, A., & Kurnia, 2017)

 

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kajian literatur. Kajian literatur ini bertujuan untuk membatasi masalah penelitian (delimiting the research problem). Penelitian pasti mengalami kegagalan jika para peneliti tidak membatasi cakupan permasalahannya. Pemilihan suatu masalah yang terbatas dan mengkajinya secara mendalam jauh lebih baik daripada kajian suatu masalah yang luas. Dengan mengkaji literatur, peneliti dapat menemukan bagaimana peneliti lain telah merumuskan alur penelitian yang berhasil dalam suatu bidang tertentu yang lebih luas10.

Kajian literatur artikel ilmiah ini dilakukan pada minggu ketiga dan keempat bulan Agustus 2020 hingga minggu pertama, kedua, dan ketiga bulan Oktober 2020. Sumber data penelitian ini adalah artikel-artikel yang terbit di jurnal nasional pada rentang tahun 2010 hingga 2020. Dari hasil pengumpulan artikel yang berdasarkan dengan judul didapatkan 17 artikel yang relevan. Setelah dilakukan reduksi data, hanya terdapat 2 artikel yang sesuai dengan variabel-variabel yang sama dengan judul.

Kajian literatur ini memiliki beberapa tahapan-tahapan yang digunakan, mulai dari pengumpulan data, reduksi data, display data, pembahasan hingga kesimpulan.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Artikel-artikel tentang kreativitas belajar siswa sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran NHT berjumlah 2 artikel. Penulis artikel yang berjumlah 1 orang sebanyak 1 artikel. Penulis artikel yang berjumlah 3 orang sebanyak 1 artikel. Tahun terbit artikel-artikel kreativitas belajar siswa sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran NHT yaitu pada rentang tahun 2010- 2020. Artikel yang terbit pada tahun 2013 berjumlah 1 artikel dan artikel yang terbit pada tahun 2014 terdapat 1 artikel. Artikel tentang kreativitas belajar siswa sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran NHT menberikan alternatif pemecahan masalah mengenai rendahnya kreativitas siswa dalam belajar dengan menggunakan model pembelajaran NHT dalam pembelajaran12.

Model pembelajaran NHT terhadap pemecahan masalah menunjukkan rendahnya kreativitas siswa dalam belajar terdapat beberapa langkah serta indikator yang digunakan guru dengan bertujuan untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Artikel-artikel tentang model pembelajaran NHT dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa terdapat artikel yang menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran NHT, namun ada juga yang tidak menjelaskan langkah-langkahnya, tetapi langsung menampilkan hasil dari penerapan model pembelajaran NHT. Artikel yang menjelaskan tahapan dari model pembelajaran NHT terdiri dari 1 artikel dan artikel yang tidak menjelaskan tahapan dari model pembelajaran NHT juga terdiri dari 1 artikel. Setiap artikel tidak menuliskan indikator-indikatornya pada artikelnya tersebut13.

Dari hasil penelitian, siswa yang memiliki kreativitas tinggi tersebut aktif dalam kegiatan pembelajaran terutama pada saat kelompok14. Nilai evaluasinya juga tinggi, akan tetapi beberapa siswa yang hasil kreativitasnya tinggi namun hasil belajarnya masih sedang. Hal ini dikarenakan daya tangkap siswa tersebut memang rendah.

Dari keseluruhan tindakan atau siklus yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya keterkaitan antara keaktifan siswa dengan kreativitas dan hasil belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran NHT siswa menjadi lebih antusias, lebih aktif, percaya diri, dan lebih tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan guru sehingga siswa yang semula tidak aktif dan kreativitasnya rendah dapat meningkat keaktifan dan kreativitas belajarnya15. Siswa yang aktif baik dalam kelompok maupun individu akan merasa senang dengan pembelajaran yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Hal ini berpengaruh pada nilai belajar siswa karena dengan kreativitas belajar yang tinggi dalam pembelajaran, maka penguasaan materi siswa juga akan lebih baik dan dapat meningkat.

Menurut peneliti, artikel 1 ini sudah sesuai dengan kriteria dari jurnal nasional. Pada artikel ini didapatkan sebagian indikator-indikator kreativitas siswa yang sesuai dengan teori. Keterbacaan pada artikel ini sangat jelas karena peneliti menyajikan data hasil penelitian dalam bentuk grafik dan tabel, sehingga memudahkan dan menarik minat pembaca untuk memahami hasil dari penelitian. Artikel ini memiliki hasil peningkatan aktivitas siswa dengan indikator kreativitas yang ditulis sebelumnya. Adapun persamaan indikator-indikator kreativitasnya bisa dilihat pada Tabel 1 berikut:


Tabel 1. Persamaan Indikator-indikator Kreativitas

 

No.

Indikator menurut Munandar

Indikator pada Artikel Masban

1

Rasa ingin tahu yang luas dan

mendalam.

Siswa lebih aktif dan bersemangat dalam

pembelajaran.

2

Sering    mengajukan   pertanyaan

yang baik.

Siswa cukup aktif dalam mengajukan

pertanyaan dari guru.

3

Memberikan banyak gagasan atau

usul terhadap suatu masalah.

Siswa lebih aktif menjawab pertanyaan

dan mengerjakan tugas dari guru.

4

Bebas        dalam        menyatakan

pendapat.

Siswa lebih aktif dalam mendengarkan

penjelasan guru.

5

Mempunyai rasa keindahan yang

dalam.

Siswa lebih antusias dalam menerima

pelajaran.

6

Menonjol dalam salah satu bidang

seni.

Keinginan     siswa     untuk      berhasil

meningkat.

7

Mampu melihat suatu masalah

dari berbagai sudut pandang.

Keberanian dan kepercayaan diri siswa

dalam pembelajaran meningkat.

8

Mempunyai rasa humor yang luas.

Kreatifitas      siswa      untuk      belajar

meningkat.

9

Mempunyai daya imajinasi.

Siswa lebih kreatif dan inisiatif dalam

pembelajaran .

10

Orisinal dalam ungkapan gagasan

dan dalam pemecahan masalah.

-

Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa perbedaan indikator-indikator terlihat pada nomor 3, 4, 5, 6, 7, dan 8. Persamaan indikator terlihat pada nomor 1, 2, dan 9. Persamaan indikatornya hanya berjumlah 3 indikator. Menurut peneliti artikel ini masih kurang sesuai dengan indikator yang dijelaskan karena masih banyak indikator yang tidak sesuai dengan teori dasarnya.

Artikel tentang kreativitas belajar siswa sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran NHT sudah memenuhi kriteria dari jurnal. Masih terdapat perbedaan dari teori dasar, hanya saja ada beberapa peneliti dalam artikel yang melakukan modifikasi langkah-langkah dengan harapan dapat menunjang proses pembelajaran dan memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kreativitas siswa setelah menerapkan model pembelajaran NHT dibandingan dengan model pembelajaran secara konvensional16. Langkah-langkah model pembelajaran NHT pada penelitian ini tidak dijelaskan secara spesifik, tetapi hanya menampilkan hasil akhir dari penerapan model NHT tersebut.

Menurut peneliti, artikel 2 ini sudah sesuai dengan kriteria dari jurnal nasional. Pada artikel ini sudah menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran NHT yang sesuai dengan teori. Keterbacaan pada artikel ini sangat jelas karena peneliti menyajikan data hasil penelitian dalam bentuk grafik dan tabel, sehingga memudahkan dan menarik minat pembaca untuk memahami hasil dari penelitian. Artikel ini memiliki hasil peningkatan aktivitas belajar siswa dengan langkah-langkah sebelumnya. Adapun langkah-langkah model pembelajaran NHT sebagai berikut:

 

Tabel 2. Persamaan Langkah-langkah Model Pembelajaran NHT

 

No.

Langkah-langkah Model Pembelajaran

NHT menurut Anjani dan Mawardi

Langkah-langkah Model Pembelajaran

NHT Menurut Dewi

1

Membentuk kelompok heterogen.

-

2

Setiap   anggota   beranggotakan   3-5

siswa.

-

3

Anggota memiliki satu nomor.

-

4

Guru mengajukan pertanyaan untuk

didiskusikan bersama.

Siswa   berdiskusi   secara   kelompok

dalam   menyelesaikan   permasalahan

dan    guru    mengecek    pemahaman siswa.

5

Guru menunjuk salah satu nomor

untuk mewakili Kelompok.

Guru menunjuk seorang siswa dengan

menyebutkan salah satu nomor yang mewakili kelompoknya.

Berdasarkan Tabel 2, bahwa perbedaan langkah-langkah terlihat pada nomor 1, 2, dan 3. Persamaan langkah-langkah terlihat pada nomor 4 dan 5. Persamaan langkah-langkahnya hanya berjumlah 2 langkah. Menurut peneliti, artikel ini masih kurang lengkap dengan langkah-langkah yang dijelaskan karena masih banyak langkah-langkah yang tidak dijelaskan dengan teori dasarnya. Artikel ini sudah sesuai dengan kriteria dari jurnal nasional. Pada artikel ini sudah ditemukan sebagian langkah-langkah model pembelajaran NHT. Keterbacaan pada artikel ini sangat jelas karena peneliti menyajikan data hasil penelitian dalam bentuk angka dan persentasi, sehingga memudahkan dan menarik minat pembaca untuk memahami hasil dari penelitian17.

Artikel tentang kreativitas belajar siswa sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran NHT sudah memenuhi kriteria dari jurnal. Masih terdapat perbedaan dari teori dasar, hanya saja terdapat beberapa peneliti dalam artikel yang melakukan modifikasi langkah-langkah dengan harapan dapat menunjang proses pembelajaran dan memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Penelitian menunjukkan adanya peningkatan kreativitas siswa setelah menerapkan model pembelajaran NHT dibandingkan dengan model pembelajaran secara konvensional. Langkah-langkah model pembelajaran NHT pada penelitian ini dijelaskan secara spesifik. Pada artikel ini tidak dijelaskan indikator-indikator kreativitasnya.

Berdasarkan analisis yang telah peneliti lakukan pada 2 artikel diatas terhadap kaitannya dengan SD Anshor Al-Sunnah yaitu terdapat persamaan pada proses pembelajaran yang terjadi di SD Anshor Al-Sunnah dimana sekolah hanya melakukan proses pembelajaran secara konvensional. Dua artikel yang telah dibahas sebelumnya menerapkan langkah-langkah model pembelajaran NHT. Hasilnya terdapat perubahan terhadap kreativitas siswa, baik kreativitas siswa secara individu, maupun kreativitas siswa secara berkelompok. Dengan meningkatnya kreativitas belajar siswa tersebut, maka tentu saja memberikan dampak positif terhadap hasil dari belajar siswa yang bersangkutan.

Peneliti menyarankan kepada pengelola SD Anshor Al-Sunnah untuk dapat mencoba menerapkan model pembelajaran NHT ini terhadap guru dan siswanya dalam proses pembelajaran. Berkaca pada hasil penelitian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran NHT ini bisa meningkatkan kreativitas belajar siswa yang nantinya akan memberikan hasil yang bagus pula pada hasil belajar siswa yang bersangkutan.

         11 (Suandewi, N. & Wibawa, I., M., 2017)

12 (Hamzah, 2016)

13 (Masban, 2012)

14 (Monawati. & Fauzi., 2018)

15 (Kenedi, 2017)

16 (Islamy, N. & Abdullah, M., 2018)

17 (Dewi, A., A., Dantes, & Arnyana, 2013)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kajian literatur tentang kreativitas belajar siswa sekolah dasar dan model pembelajaran NHT dapat disimpulkan bahwa dari 17 artikel yang terbit pada tahun 2010-2020 didapatkan dua artikel yang sesuai dengan variabel-variabel yang ada di judul. Kreativitas belajar siswa sekolah dasar dapat ditingkatkan dengan penerapan model pembelajaran NHT.

DAFTAR PUSAKA

Anggraeni, T. A. (2013). Peningkatan Kreativitas Siswa Melalui Penerapan Metode Dalam Pembelajaran IPS. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun Ke

5 2016, 495502.

Anjani, G., D., & Mawardi. (2017). PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS IV SD

MENGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NHT. Jurnal Pendidikan Dasar, 8(1), 6578.

Budiarti, Y. (2015). Pengembangan Kemampuan Kreativitas Dalam Pembelajaran. PROMOSI (Jurnal Pendidikan Ekonomi), 3(1), 6172. https://doi.org/10.24127/ja.v3i1.143

Dewi, A., A., K., Dantes, N., & Arnyana, I. (2013). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT) BERBANTUAN KIT IPA TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPA KELAS IV SD. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 3(1), 111.

Hamzah, M. (2016). UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 KUNINGAN. Jurnal

Pendidikan Dasar Islam, 8(2), 213226.

Islamy, N., I., & Abdullah, M., H. (2018). PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER DI SDN SUMBERINGIN JOMBANG. JPGSD, 6(4), 577586.

Kenedi. (2017). Pengembangan Kreativitas Siswa dalam Proses Pembelajaran di Kelas II SMP Nergeri 3 Rokan IV Koto. Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, Sains, Dan Humaniora, 3(2), 329348.

Masban. (2012). Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT untuk Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Kelas V SDN 3


Gunung Rajak Tahun 2013. Jurnal Pendidikan Dasar, 66(5), 3739.

Maya, A., Ginting, N., & Tuah, S. (2019). UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DI MAN SIABU. Jurnal PeTeKa, 2(1), 18.

https://doi.org/10.47668/pkwu.v6i2.3

Monawati., M., & Fauzi., F. (2018). Hubungan Kreativitas Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pesona Dasar, 6(2), 3343. https://doi.org/10.24815/pear.v6i2.12195

Narko. (2016). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD NEGERI 018 UKUI 1 KECAMATAN UKUI. Jurnal Primary, 5(3), 591

598. https://doi.org/10.33578/pjr.v2i6.6536

Suandewi, N., K., & Wibawa, I., M., C. (2017). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NO. 3 KAPAL. Jurnal Ilmiah

Sekolah Dasar, 1(1), 5966. https://doi.org/10.23887/jisd.v1i1.10116

Suardini, A., A., O. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar  Rias  Wajah  Khusus  dan  Kreatif  (Cikatri).  Journal  of  Education  Action Research, 3(1), 4552. https://doi.org/10.23887/jear.v3i1.17088

Ulya, L., L., Aeni, A., N., & Kurnia, D. (2017). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKAT HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V. Jurnal

Pena Ilmiah, 2(1), 20612070. https://doi.org/10.26858/jkp.v1i1.5041

Witarsa, R., Fadhilaturrahmi, & Rizal, M. S. (2020). Pengaruh Asupan Nutrisi Shake Kacang Kedelai terhadap Skala Lemak Perut Guru-guru Sekolah Dasar di Bangkinang Kota Kabupaten Kampar. Jurnal Basicedu, 4(4), 11141124. Retrieved from https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/506/pdf

Wulandari, E., Sariyatun, & Wahyuni, S. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT(NUMBERED HEADS TOGETHER) Dengan Media Mind Map Untuk Meningkatkan Pemahaman Sejarah dan Kreativitas Siswa. Jurnal Candi, Vol. 17(No. 1), 1428.

Yustika, G., & Prihatnani, E. (2019). Peningkatan Hasil Dan Keaktifan Belajar Siswa Melalui NHT. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2), 481493. https://doi.org/10.31004/cendekia.v3i2.136

Beri Komentar

Lebih baru Lebih lama