KAJIAN LITERATUR TENTANG KREATIVITAS BELAJAR SISWA SMA TRENSAINS MUHAMMADIYAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER
Achyar Mukminin
SMA Trensains Muhammadiyah Sragen
Achyar.mukminin@trensains.sch.id
Abstract
This study aims to
determine and described the learning creativity of senior high school students using the number head together learning
model. This research method is a literature review research method. The stages of this literature review are data
collection, data reduction, data display,
discussion, and conclusions. The results showed that from 17 articles published
from 2010-2020 about the number head together learning model and learning
creativity of elementary school students, there were 2 articles
that matched these variables. The number head
together learning model can increase the learning creativity of
elementary school students. The
novelty of this research is the connection between one article and another that
discusses the same topic. The
impact of the results of this study is the increasing number of literature
review studies to reinforce
existing theories.
Keywords: Literature
Review, Learning Creativity, Number Head Together
Abstrak
: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan kreativitas belajar siswa sekolah SMA dengan menggunakan model pembelajaran
number head together. Metode penelitian ini adalah metode penelitian
kajian literatur. Tahapan kajian literatur ini adalah pengumpulan data,
reduksi data, display data, pembahasan, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 17
artikel yang terbit dari tahun 2010-2020 tentang model pembelajaran number head together dan kreativitas belajar
siswa sekolah dasar didapatkan 2 artikel yang sesuai dengan
variabel-variabel tersebut. Model pembelajaran
number head together dapat meningkatkan
kreativitas belajar siswa sekolah dasar. Kebaruan dari penelitian ini adalah didapatkannya keterkaitan antara
artikel satu dengan artikel lainnya yang
membahas topik yang sama. Dampak dari hasil penelitian ini adalah semakin
banyaknya penelitian-penelitian
kajian literatur guna mengokohkan kembali teori-teori yang sudah ada sebelumnya.
Kata Kunci: Kajian Literatur, Kreativitas Belajar, Number Head Together
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan
sebagian integral kehidupan masyarakat di era global harus dapat memberi
dan memfasilitasi bagi tumbuh dan berkembangnya keterampilan intelektual, sosial, dan
personal. Pendidikan harus menumbuhkan berbagai
kompetensi siswa. Sekolah sebagai institusi pendidikan dan miniatur masyarakat
perlu mengembangkan pembelajaran sesuai tuntutan dan kebutuhan era global1.
Salah satu upaya yang dapat dikembangkan oleh sekolah adalah pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan2.
Salah satu potensi
yang harus dikembangkan oleh setiap siswa adalah meningkatkan
kreativitas dalam dirinya3. Dalam hal ini banyak sekali siswa
yang memiliki bakat terpendam akan tetapi tidak dapat mengoptimalkan
dari potensinya tersebut. Pada dasarnya kreativitas dapat
didefinisikan sebagai kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru untuk memberi ide kreatif dalam memecahkan masalah atau sebagai kemampuan untuk
melihat hubungan-hubungan yang baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya4.
Pada kenyataannya,
pembelajaran di kelas masih jauh dari yang diharapkan. Banyak
faktor yang menarik dalam proses pembelajaran seperti beberapa guru dalam mengajar masih bersifat konvensional,
beberapa siswa jarang bertanya kepada guru jika
ada materi pembelajaran yang kurang dan belum dimengerti, guru dalam proses pembelajaran kurang memperhatikan sikap
siswa, guru mempunyai perhatian yang lebih
serius dalam menanggapi pertanyaan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedangkan siswa yang mempunyai
kemampuan rendah pertanyaannya sering diabaikan dan guru kurang menghargai gagasan-gagasan yang disampaikan siswa5.
Kreativitas siswa di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen dapat dikatakan masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan guru-guru di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensional. Berdasarkan pengalaman peneliti dalam mengajar di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen, maka peneliti mencoba melakukan kajian literatur tentang kreativitas siswa sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran Number Head Together (NHT). Terlepas dari banyak faktor yang dijelaskan oleh beberapa artikel yang dibaca oleh peneliti, baik faktor yang ditemukan pada siswa dan faktor yang ada pada guru. Penelitian ini sangatlah penting untuk mengetahui hasil dari penerapan sebuah model pembelajaran, agar dapat memberikan pandangan yang berbeda terhadap kreativitas siswa dalam proses pembelajaran. Sesungguhnya dengan kreativitas ini, siswa akan bisa lebih jauh mengekplorasikan dirinya menjadi lebih maju kedepannya. Agar tercapainya tujuan dari peneliti ini, maka dibutuhkan sebuah metode pembelajaran yang dapat menunjang pembelajaran tersebut6.
Salah satu model pembelajaran yang dipandang memberi kontribusi dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep untuk meningkatkan kreativitas dan tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru adalah dengan menerapkan model pembelajaran NHT7.
Model pembelajaran NHT memberikan bantuan kepada siswa selama tahap awal pembelajaran, kemudian melakukan Numbering dengan membantu siswa membentuk kelompok-kelompok kecil dengan anggota menyesuaikan situasi dan kondisi siswa8. Setelah itu guru mengajukan pertanyaan dan siswa menjawab pertanyaan tersebut setelah berdiskusi dengan menyatukan kepala (Head Together) atau menyatukan pendapat mereka. Siswa mendapat kesempatan untuk memahami materi lebih mendalam dan juga saling menghormati pendapat teman yang lain9.
Model Pembelajaran
NHT ini belum pernah diimplementasikan selama peneliti mengajar di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen. Hal ini
dikarenakan setiap guru disana hanya menerapkan
cara pembelajaran secara konvensional, sehingga dapat ditemukan permalahan
diatas. Dengan demikian, peneliti melakukan suatu kajian literatur untuk mendukung temuan-temuan tersebut.
Dengan kajian literatur, peneliti dapat mengumpulkan beberapa artikel tanpa harus turun lapangan. Peneliti menganalisis artikel-artikel yang berhubungan dengan kreativitas belajar siswa dan model pembelajaran NHT pada siswa sekolah dasar dari tahun 2010 sampai tahun 2020. Kajian literatur tentang kreativitas belajar siswa sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran NHT ini diharapkan akan mendapatkan penjelasan baru tentang kedua hal tersebut, sehingga akan menghasilkan suatu tulisan yang lebih mendalam bagi tingkat sekolah dasar.
1 (Suardini, A., A., 2019)
2 (Witarsa, Fadhilaturrahmi, & Rizal, 2020)
3 (Wulandari, Sariyatun, & Wahyuni, 2018)
4 (Anggraeni, 2013)
5 (Anjani, G. & Mawardi, 2017)
6 (Budiarti, 2015)
7 (Narko, 2016)
8 (Maya, Ginting, & Tuah, 2019)
9 (Ulya, L., Aeni, A., & Kurnia, 2017)
METODE PENELITIAN
Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kajian literatur. Kajian literatur ini bertujuan untuk
membatasi masalah penelitian (delimiting the
research problem). Penelitian
pasti mengalami kegagalan jika para peneliti tidak membatasi cakupan
permasalahannya. Pemilihan suatu masalah yang terbatas dan mengkajinya
secara mendalam jauh lebih baik daripada kajian suatu masalah yang luas. Dengan mengkaji literatur, peneliti dapat menemukan bagaimana peneliti lain
telah merumuskan alur penelitian yang berhasil dalam suatu bidang tertentu yang lebih luas10.
Kajian literatur artikel ilmiah ini dilakukan pada minggu ketiga dan keempat
bulan Agustus 2020 hingga minggu pertama, kedua, dan ketiga bulan Oktober 2020.
Sumber data penelitian ini adalah artikel-artikel yang terbit di jurnal nasional
pada rentang tahun 2010 hingga 2020. Dari hasil pengumpulan artikel yang berdasarkan dengan judul didapatkan
17 artikel yang relevan. Setelah
dilakukan reduksi data, hanya terdapat 2 artikel yang sesuai dengan
variabel-variabel yang sama dengan judul.
Kajian literatur ini memiliki beberapa tahapan-tahapan yang digunakan, mulai dari pengumpulan data, reduksi data, display data, pembahasan hingga kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Artikel-artikel tentang
kreativitas belajar siswa sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran NHT
berjumlah 2 artikel. Penulis artikel yang berjumlah
1 orang sebanyak 1 artikel. Penulis artikel yang berjumlah 3 orang sebanyak
1 artikel. Tahun terbit artikel-artikel kreativitas belajar siswa sekolah dasar dengan menggunakan model
pembelajaran NHT yaitu pada rentang tahun 2010- 2020. Artikel yang terbit pada tahun 2013 berjumlah 1 artikel dan artikel yang terbit pada
tahun 2014 terdapat 1 artikel. Artikel tentang kreativitas belajar siswa
sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran NHT menberikan alternatif pemecahan masalah mengenai
rendahnya kreativitas siswa dalam belajar dengan menggunakan model pembelajaran NHT dalam pembelajaran12.
Model pembelajaran NHT terhadap pemecahan masalah menunjukkan rendahnya kreativitas siswa dalam belajar terdapat beberapa langkah serta indikator yang digunakan guru dengan bertujuan untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Artikel-artikel tentang model pembelajaran NHT dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa terdapat artikel yang menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran NHT, namun ada juga yang tidak menjelaskan langkah-langkahnya, tetapi langsung menampilkan hasil dari penerapan model pembelajaran NHT. Artikel yang menjelaskan tahapan dari model pembelajaran NHT terdiri dari 1 artikel dan artikel yang tidak menjelaskan tahapan dari model pembelajaran NHT juga terdiri dari 1 artikel. Setiap artikel tidak menuliskan indikator-indikatornya pada artikelnya tersebut13.
Dari hasil
penelitian, siswa yang memiliki kreativitas tinggi tersebut aktif dalam kegiatan pembelajaran terutama pada saat
kelompok14. Nilai evaluasinya juga tinggi, akan tetapi beberapa siswa yang hasil kreativitasnya tinggi
namun hasil belajarnya masih sedang. Hal ini dikarenakan daya tangkap siswa tersebut memang rendah.
Dari keseluruhan tindakan
atau siklus yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya
keterkaitan antara keaktifan siswa dengan kreativitas dan hasil belajar siswa. Penggunaan
model pembelajaran NHT siswa menjadi lebih antusias,
lebih aktif, percaya diri, dan lebih tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan
guru sehingga siswa yang semula tidak aktif dan kreativitasnya rendah dapat
meningkat keaktifan dan kreativitas belajarnya15. Siswa yang aktif
baik dalam kelompok maupun individu akan
merasa senang dengan pembelajaran yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Hal ini berpengaruh pada nilai
belajar siswa karena dengan
kreativitas belajar yang tinggi dalam pembelajaran, maka penguasaan materi siswa juga akan lebih baik dan dapat meningkat.
Menurut peneliti, artikel 1 ini sudah sesuai dengan kriteria dari jurnal nasional. Pada artikel ini didapatkan sebagian indikator-indikator kreativitas siswa yang sesuai dengan teori. Keterbacaan pada artikel ini sangat jelas karena peneliti menyajikan data hasil penelitian dalam bentuk grafik dan tabel, sehingga memudahkan dan menarik minat pembaca untuk memahami hasil dari penelitian. Artikel ini memiliki hasil peningkatan aktivitas siswa dengan indikator kreativitas yang ditulis sebelumnya. Adapun persamaan indikator-indikator kreativitasnya bisa dilihat pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Persamaan Indikator-indikator Kreativitas
No. |
Indikator menurut Munandar |
Indikator pada Artikel Masban |
1 |
Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam. |
Siswa lebih aktif
dan bersemangat dalam pembelajaran. |
2 |
Sering mengajukan pertanyaan yang baik. |
Siswa cukup aktif
dalam mengajukan pertanyaan dari guru. |
3 |
Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah. |
Siswa lebih aktif
menjawab pertanyaan dan mengerjakan tugas dari guru. |
4 |
Bebas dalam menyatakan pendapat. |
Siswa lebih aktif dalam mendengarkan penjelasan guru. |
5 |
Mempunyai rasa keindahan yang dalam. |
Siswa lebih antusias dalam menerima pelajaran. |
6 |
Menonjol dalam salah satu bidang seni. |
Keinginan siswa untuk berhasil meningkat. |
7 |
Mampu melihat suatu
masalah dari berbagai sudut pandang. |
Keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran meningkat. |
8 |
Mempunyai rasa humor
yang luas. |
Kreatifitas siswa untuk belajar meningkat. |
9 |
Mempunyai daya imajinasi. |
Siswa lebih kreatif
dan inisiatif dalam pembelajaran . |
10 |
Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah. |
- |
Berdasarkan
Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa perbedaan indikator-indikator terlihat
pada nomor 3, 4, 5, 6, 7, dan 8. Persamaan indikator terlihat pada nomor 1, 2, dan 9. Persamaan indikatornya hanya
berjumlah 3 indikator. Menurut peneliti artikel ini masih kurang sesuai dengan indikator yang dijelaskan
karena masih banyak indikator yang tidak sesuai dengan teori dasarnya.
Artikel tentang kreativitas belajar siswa sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran NHT sudah memenuhi kriteria dari jurnal. Masih terdapat perbedaan dari teori dasar, hanya saja ada beberapa peneliti dalam artikel yang melakukan modifikasi langkah-langkah dengan harapan dapat menunjang proses pembelajaran dan memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kreativitas siswa setelah menerapkan model pembelajaran NHT dibandingan dengan model pembelajaran secara konvensional16. Langkah-langkah model pembelajaran NHT pada penelitian ini tidak dijelaskan secara spesifik, tetapi hanya menampilkan hasil akhir dari penerapan model NHT tersebut.
Menurut peneliti, artikel 2 ini sudah sesuai dengan kriteria dari jurnal
nasional. Pada artikel ini sudah
menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran NHT yang sesuai dengan teori. Keterbacaan pada artikel ini sangat jelas karena peneliti
menyajikan data hasil penelitian dalam bentuk grafik dan tabel, sehingga memudahkan dan menarik minat pembaca untuk
memahami hasil dari penelitian. Artikel ini memiliki hasil peningkatan aktivitas
belajar siswa dengan langkah-langkah sebelumnya. Adapun langkah-langkah model pembelajaran NHT sebagai berikut:
Tabel 2. Persamaan Langkah-langkah Model Pembelajaran NHT
No. |
Langkah-langkah
Model Pembelajaran NHT menurut Anjani dan Mawardi |
Langkah-langkah Model Pembelajaran NHT Menurut Dewi |
1 |
Membentuk kelompok heterogen. |
- |
2 |
Setiap anggota beranggotakan 3-5 siswa. |
- |
3 |
Anggota memiliki satu nomor. |
- |
4 |
Guru mengajukan pertanyaan untuk didiskusikan bersama. |
Siswa berdiskusi secara kelompok dalam menyelesaikan permasalahan dan guru mengecek pemahaman siswa. |
5 |
Guru menunjuk salah
satu nomor untuk mewakili Kelompok. |
Guru menunjuk seorang
siswa dengan menyebutkan salah satu nomor
yang mewakili kelompoknya. |
Berdasarkan Tabel 2, bahwa perbedaan langkah-langkah terlihat pada nomor 1, 2, dan 3. Persamaan langkah-langkah terlihat pada nomor 4 dan 5. Persamaan langkah-langkahnya hanya berjumlah 2 langkah. Menurut peneliti, artikel ini masih kurang lengkap dengan langkah-langkah yang dijelaskan karena masih banyak langkah-langkah yang tidak dijelaskan dengan teori dasarnya. Artikel ini sudah sesuai dengan kriteria dari jurnal nasional. Pada artikel ini sudah ditemukan sebagian langkah-langkah model pembelajaran NHT. Keterbacaan pada artikel ini sangat jelas karena peneliti menyajikan data hasil penelitian dalam bentuk angka dan persentasi, sehingga memudahkan dan menarik minat pembaca untuk memahami hasil dari penelitian17.
Artikel tentang kreativitas belajar siswa sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran NHT sudah memenuhi kriteria dari jurnal. Masih terdapat perbedaan dari teori dasar, hanya saja terdapat beberapa
peneliti dalam artikel
yang melakukan modifikasi langkah-langkah dengan harapan dapat
menunjang proses pembelajaran dan
memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Penelitian menunjukkan adanya peningkatan kreativitas
siswa setelah menerapkan model pembelajaran NHT dibandingkan dengan model
pembelajaran secara konvensional. Langkah-langkah model pembelajaran NHT
pada penelitian ini dijelaskan secara spesifik. Pada artikel
ini tidak dijelaskan indikator-indikator kreativitasnya.
Berdasarkan analisis yang telah peneliti lakukan pada 2 artikel diatas
terhadap kaitannya dengan SD Anshor Al-Sunnah yaitu
terdapat persamaan pada proses pembelajaran yang terjadi di SD Anshor Al-Sunnah
dimana sekolah hanya melakukan proses
pembelajaran secara konvensional. Dua artikel yang telah dibahas sebelumnya menerapkan langkah-langkah model pembelajaran NHT. Hasilnya terdapat
perubahan terhadap kreativitas siswa,
baik kreativitas siswa secara individu, maupun
kreativitas siswa secara berkelompok. Dengan meningkatnya kreativitas
belajar siswa tersebut, maka tentu
saja memberikan dampak positif terhadap hasil dari belajar siswa yang bersangkutan.
Peneliti menyarankan kepada pengelola SD Anshor Al-Sunnah untuk dapat mencoba menerapkan model pembelajaran NHT ini terhadap guru dan siswanya dalam proses pembelajaran. Berkaca pada hasil penelitian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran NHT ini bisa meningkatkan kreativitas belajar siswa yang nantinya akan memberikan hasil yang bagus pula pada hasil belajar siswa yang bersangkutan.
12 (Hamzah, 2016)
13 (Masban, 2012)
14 (Monawati. & Fauzi., 2018)
15 (Kenedi, 2017)
16 (Islamy, N. & Abdullah, M., 2018)
17 (Dewi, A., A., Dantes, & Arnyana, 2013)
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kajian literatur tentang kreativitas belajar siswa sekolah dasar dan model pembelajaran NHT dapat disimpulkan bahwa dari 17 artikel yang terbit pada tahun 2010-2020 didapatkan dua artikel yang sesuai dengan variabel-variabel yang ada di judul. Kreativitas belajar siswa sekolah dasar dapat ditingkatkan dengan penerapan model pembelajaran NHT.
DAFTAR PUSAKA
Anggraeni, T.
A. (2013). Peningkatan Kreativitas Siswa Melalui Penerapan Metode Dalam Pembelajaran IPS. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun Ke
– 5 2016, 495–502.
Anjani, G., D., & Mawardi. (2017).
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS
IV SD
MENGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN NHT. Jurnal Pendidikan Dasar, 8(1), 65–78.
Budiarti, Y.
(2015). Pengembangan Kemampuan Kreativitas Dalam Pembelajaran. PROMOSI (Jurnal Pendidikan Ekonomi), 3(1), 61–72. https://doi.org/10.24127/ja.v3i1.143
Dewi, A., A., K., Dantes, N., & Arnyana,
I. (2013). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT) BERBANTUAN KIT IPA TERHADAP
KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA KELAS IV SD. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 3(1), 1–11.
Hamzah, M. (2016).
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 KUNINGAN. Jurnal
Pendidikan Dasar Islam, 8(2), 213–226.
Islamy, N., I., & Abdullah, M., H. (2018).
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER DI SDN SUMBERINGIN JOMBANG. JPGSD, 6(4), 577–586.
Kenedi. (2017). Pengembangan Kreativitas
Siswa dalam Proses Pembelajaran di Kelas II SMP Nergeri 3 Rokan IV Koto. Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, Sains, Dan Humaniora, 3(2), 329–348.
Masban. (2012). Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT untuk Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Kelas V SDN 3
Gunung Rajak Tahun 2013. Jurnal Pendidikan
Dasar, 66(5), 37–39.
Maya, A., Ginting,
N., & Tuah, S. (2019).
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER
(NHT) DI MAN SIABU. Jurnal PeTeKa, 2(1), 1–8.
https://doi.org/10.47668/pkwu.v6i2.3
Monawati., M., & Fauzi., F. (2018). Hubungan Kreativitas Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pesona Dasar, 6(2), 33–43. https://doi.org/10.24815/pear.v6i2.12195
Narko.
(2016). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD NEGERI 018 UKUI 1 KECAMATAN
UKUI. Jurnal Primary, 5(3), 591–
598. https://doi.org/10.33578/pjr.v2i6.6536
Suandewi, N., K., & Wibawa,
I., M., C. (2017). PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED
HEAD TOGETHER MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NO. 3 KAPAL. Jurnal Ilmiah
Sekolah Dasar, 1(1),
59–66. https://doi.org/10.23887/jisd.v1i1.10116
Suardini, A., A., O. (2019). Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head
Together (NHT) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Rias Wajah Khusus dan Kreatif (Cikatri). Journal of
Education Action Research, 3(1), 45–52. https://doi.org/10.23887/jear.v3i1.17088
Ulya, L., L., Aeni, A., N., & Kurnia, D. (2017). PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKAT HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
IPS KELAS V. Jurnal
Pena Ilmiah, 2(1), 2061–2070. https://doi.org/10.26858/jkp.v1i1.5041
Witarsa, R.,
Fadhilaturrahmi, & Rizal, M. S. (2020). Pengaruh Asupan Nutrisi Shake Kacang Kedelai terhadap Skala Lemak
Perut Guru-guru Sekolah Dasar di Bangkinang Kota Kabupaten Kampar. Jurnal Basicedu, 4(4), 1114–1124. Retrieved from https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/506/pdf
Wulandari, E., Sariyatun, & Wahyuni, S. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT(NUMBERED HEADS
TOGETHER) Dengan Media Mind Map Untuk Meningkatkan Pemahaman
Sejarah dan Kreativitas Siswa. Jurnal Candi, Vol. 17(No. 1), 14–28.
Yustika, G., & Prihatnani, E.
(2019). Peningkatan Hasil Dan Keaktifan Belajar Siswa Melalui
NHT. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2), 481–493. https://doi.org/10.31004/cendekia.v3i2.136
Posting Komentar