“Ih.. liat tuh, masak iya jilbab segede itu.
Nggak panas apa?”
“Fanatik banget sih.., mbok ya biasa aja yang
penting nggak ikut nyerang kita aja lo”
“Ah bosen, pengajian bikin ngantuk, ceramah
mulu”
Guys,, sering nggak sih
kita mendengar keluhan seperti ini dari teman-teman kita?, atau jangan-jangan
kamu sendiri yang sering ngeluh kayak gitu?. Astaghfirullahal’adhim.
Sering juga kita jumpai
tatapan-tatapan aneh orang saat melihat wanita berjilbab besar bahkan bercadar
beraktivitas di khalayak umum. Kadang bahkan ada yang menghindar, memandang
sinis, bahkan mencela. Saat orang-orang yang menghindar tersebut ditanya,
mungkin akan menjawab “ Takut, kayak teroris”. Guys, sadar nggak sih bahwa
sebenarnya yang kamu katakan itu melukai harga diri kita sebagai seorang muslim
itu sendiri. Miris.
Guys, Allah dan rasulNya
saja tak pernah melarang para muslimah untuk untuk bercadar, lalu apa wewenang
kita hingga kita dengan mudah men-judge, melarang, bahkan mencela. Bahkan hal
yang lebih miris lagi adalah, berita fitnah yang digembor-gemborkan oleh para
musuh islam turut diamini oleh muslim itu sendiri. Yang berarti, ya kita-kita
ini bisa jadi.
Guys, coba deh bayangin
kalau pondok kita tercinta ini mencoba utuk menerapkan peraturan untuk “BOIKOT
PRODUK ISRAEL”, gimana?. Gimana tanggapan kita sebagai santrinya?, mendukung?,
atau malah keberatan?
Ada
1 hal yang ingin saya tanyakan bagi kalangan yang merasa keberatan dengan
pemboikotan ini, “Apakah kamu tuli, buta, sehingga kamu juga ikut bisu?”
Iya, kita semua tahu dan
tidak bisa membantah bahwa lepas dari produk-produk buatan Israel itu susah.
Karena produk-produk mereka ada di berbagai sektor kehidupan kita. Mulai dari
sabun, shampoo, pasta gigi, sikat gigi, detergen, makanan, minuman, tempat
makan, restoran, dan lain-lain. Itupun juga dibuat oleh perusahaan besar yang
sudah tidak diragukan lagi kualitasnya, mulai dari unilever, danone, nestle,
coca-cola, mcdonnals, KFC, dan sebagainya. Jika kita sadari semua produk-produk
mereka telah membudaya di kehidupan masyarakat kita.
Tapi guys, kalian pasti
sudah tahu kan? Bahwa muara dari uang kita yang masuk ke kantong mereka pada
akhirnya tetap mengalir untuk membunuh saudara kita sendiri. Uang kita
digunakan untuk memperkuat senjata-senjata emreka, meningkatkan kualitas rudal
dan bom mereka yang nantinya akan diuji cobakan ke wilayah dengan mayoritas
penduduknya muslim. Anak menjadi yatim, ibu kehilangan buah hatinya, ayah yang
tak dapat lagi melindungi keluarganya, bayi yang diusia mudanya harus meregang
nyawa, keluarga kehilangan harta bendanya, anak-anak mengalami trauma, dan
masih banyak lagi cobaan-cobaan saudara kita diakibatkan kejahatan para kaum
kafir.Banyak kasus genosida dengan korbannya yakni umat muslim, tapi parahnya,
kita yang dituduh teroris, tukang teror dan membunuh manusia.
Jadi.. apakah kamu
muslim yang merasa aneh dengan aturan agama sendiri?, muslim yang merasa
keberatan dengan statusnya sendiri?, kamukah muslim yang seenaknya berkata
bahwa islam adalah teroris?, akankah kamu muslim yang mengatakan bhawa sadara
sendiri adalah pembunuh tanpa tahu akar permasalahannya?, akankah kamu muslim
yang tenang-tenang saja melihat pembantaian saudara sendiri?. Guys,, can you
open your eyes now?, see what a terrible our world now!
Kawan.. mungkin salah
kita yang memakan mentah-mentah informasi dari luar tanpa tahu isi aslinya.
Mungkin salah kita juga yang tak mau ambil pusing meneliti barang yang akan kita
gunakan. Mungkin salah kita jaga yang merasa aman, nyaman, dan baik-baik saja saat ada yang
terluka karena kita walaupun tanpa secara langsung. Guys,, nggak akan ada
habisnya jika kita selalu cara alasan dan saling menyalahakan, yang kita
butuhkan sekarang adalah beraksi. Do it.tunjukkan seberapa tinggi kualitas
imanmu. Seberapa pedulikah kamu dengan agamamu, dengan saudaramu, dengan harga
dirimu. Mari berbuat demi kebaikan bersama demi kejayaan islam, And the last proud be Muslim.
Candrarstami Kirana (Ngawi) & Aida Fauziyah Azmi (Blora)
Kelas XI B SMA Trensains Muhammadiyah Sragen
Posting Komentar