RANGKUL AKU
Oleh : Haitsam Fathinnajib
Dikau berakar muda
Tunas yang madya
Aku menghirup dikau putus asa
Apakah padam lentera jiwa kau punya?
Pusara duniakah yang jadi perkara?
Beribu....
Beribu asa telah kucoba
Namun
hampa yang kugenggam di lubuk sana
Nyata
lara yang masih membeku enggan sirna
Percuma
pak tua, titahmu tak menjadi pelipur duka
Mereka
takkan tanggap dunia baka
Kau terlelap anakku
Bahkan terlalu dalam jaka
Belenggu itu hanya simpul dusta
Pelana jiwa kau ambang-ambingkan di samudra jurdana
Lahurnya masa takkan menggumuli desa
Kemarilah jaka, Kemarilah anakku
Takkan gelap yang kau jumpa
Langkahku
kosong pak tua, takkah kau meratapi?
Frasa
ssudah menemui kehadiran titik
Hamparan
bukti memang sudah terukir manis
Tetapi
yang mereka tampak hanya seonggok ilusi
Telah
lama mereka tak bersapa jua dengan ambisi
Tak
mengapa jaka, usahamu telah berjuta buih
Eloknya
takhta bahkan tak cukup tuk membayarmu
Selagi
lautan membiru seguna tinta
Tuhan
hadiahkan kanvas tiada fana
Iringilah
jejaknya, rendahkan nafasmu
Pualam
cakrawala barat bahkan enggan menatapku
Aku
tersesat kala kehilangan laskar suryaku
Pelitamu
menghamburkan lamunan jiwa satya
Semburat
ini yang dahulu kurindu
Posting Komentar